Rabu, 02 Oktober 2013

Tajuk Subjek



PENGARUH  PENENTUAN  TAJUK  SUBJEK  DALAM PROSES  PENEMUAN  INFORMASI  DI  PERPUSTAKAAN
Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Individu Semester Genap
Mata Kuliah Analisis Subjek Kelas A
Dosen Pengampu: Hj. Sri Rohyanti Zulaikha, S.Ag., SIP.,M.Si

Description: logo-uin-suka-baru-warna

Oleh:
Kartika Wulan Suryani
12140026



PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN IMLU BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2013

PENGARUH  PENENTUAN  TAJUK  SUBJEK  DALAM PROSES  PENEMUAN  INFORMASI  DI  PERPUSTAKAAN
Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Individu Semester Genap
Mata Kuliah Analisis Subjek Kelas A
Dosen Pengampu: Hj. Sri Rohyanti Zulaikha, S.Ag., SIP.,M.Si

Description: logo-uin-suka-baru-warna

Oleh:
Kartika Wulan Suryani
12140026



PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN IMLU BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2013



KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, inayah, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Pengaruh Penentuan Tajuk Subjek dalam Proses Penemuan Informasi di Perpustakaan” untuk memenuhi tugas individu semester genap dalam bentuk yang sederhana. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca di kehidupan sehari-hari maupun untuk pendidikan.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Tidak lupa ucapan terima kasih penulis kepada :
1.        Hj. Sri Rohyanti Zulaikha, S.Ag., SIP.,M.Si. Selaku dosen pengampu mata kuliah Analisis Subjek,
2.        Teman-teman kelas IP A tahun 2012/2013
Penulis akui, dalam makalah ini masih banyak kekurangan karena pengalaman yang penulis miliki sangat kurang. Oleh karena itu, penulis berharap kepada para pembaca untuk selalu memberikan kritik dan masukan-masukan guna memperbaiki makalah ini. Terima kasih.


                                                                        Yogyakarta, 4 Juni 2013


Penulis


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .....................................................................................  i
KATA PENGANTAR ..................................................................................  ii
DAFTAR ISI .................................................................................................  iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ....................................................................................  1
B.     Rumusan Masalah ................................................................................  1
C.     Tujuan Penulisan ..................................................................................  2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian tajuk subjek ........................................................................  3
B.     Tujuan dan fungsi tajuk subjek ............................................................  3
C.     Konsep dan struktur tajuk subjek ........................................................  5
D.    Ragam tajuk subjek .............................................................................  6
E.     Pengaruh penentuan tajuk subjek ........................................................  6
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan ..........................................................................................  8
DAFTAR ISI .................................................................................................  9



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Perpustakaan merupakan suatu lembaga yang menyediakan sarana bagi pemustaka yang berupa bahan pustaka. Di dalam bahan pustaka itu sendiri terdapat sebuah subjek yang berfungsi untuk memudahkan pemustaka dalam mencari bahan pustaka yang diperlukan. Dalam menentukan subjek dari bahan pustaka itu sendiri diperlukan tahap klasifikasi.
Klasifikasi yang digunakan di perpustakaan digunakan untuk berbagai keperluan, antara lain ialah mengelompokkan buku subjek sejenis dalam satu susunan serta mengatur penempatan buku di rak. Disamping klasifikasi yang digunakan pemakai untuk mengakses koleksi, masih ada lagi sarana untuk akses ke isi intelektual sebuah perpustakaan. Sarana itu ialah tajuk subjek, dalam bahasa Inggris disebut subjek heading(s). Tajuk subjek memberikan pendekaatan alfabetis secara acak pada konsep yang temuat di koleksi perpustakaan. Klasifikasi dan tajuk subjek merupakan teknik akses alternatif dan kadang-kadang saling melengkapi terhadap koleksi perpustakaan.
Namun ada sedikit perpustakaan yang dalam menentukan sebuah subjek kurang tepat. Dan ini sangat mempengaruhi pemustaka dalam mencari bahan pustaka yang diperlukan.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian tajuk subjek?
2.      Apakah tujuan dan fungsi tajuk subjek?
3.      Bagaimana konsep dan struktur tajuk subjek?
4.      Bagaimanakah ragam tajuk subjek?
5.      Bagaimana pengaruh penentuan tajuk subjek?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui pengertian tajuk subjek.
2.      Mengetahui tujuan dan fungsi tajuk subjek.
3.      Mengetahui konsep dan struktur tajuk subjek.
4.      Mengetahui ragam tajuk subjek.
5.      Mengetahui pengaruh penentuan tajuk subjek.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian tajuk subjek
(J.N.B. Tairas dan Soekarman, 1996 : ix) yang di maksud tajuk subjek adalah kata, istilah atau frase yang digunakan pada katalog atau daftar lain dalam perpustakaan untuk menyatakan tema atau topik suatu bahan pustaka.
(Sulistyo Basuki, 2010 : 6.33) yang dimaksud tajuk subjek adalah kata atau kumpulan kata yang menunjukkan subjek sebuah buku.
Dari dua pengertian di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa pengertian tajuk subjek secara ringkas adalah sebuah kata atau istilah yang digunakan dalam katalog untuk menyatakan tema atau topik pada bahan pustaka.

B.     Tujuan dan Fungsi Tajuk Subjek
Terdapat beberapa fungsi dan tajuk subjek. Menurut Sarwono (2007) tujuan tajuk subjek antara lain:
1.    Adanya proses temu kembali informasi. Artinya seorang pengindeks harus dapat memperkirakan kebutuhan informasi para pengguna. Hal ini terdapat pada tahap analisis subjek dimana pengindeks harus selalu bertanya bagaimanakah dokumen yang diharapkan pengguna dapat ditemukan kembali.
2.    Karena adanya kebutuhan informasi bagi pengguna perpustakaan. Apabila dokumen yang relevan dengan suatu permintaan dapat diketahui eksistensinya di perpustakaan, maka hal ini ada kecocokan (Match) antara informasi yang ditemukan, dengan kata lain informasi yang terdapat dalam dokumen dalam batas-batas tertentu cocok dengan informasi yang dikehendaki. Kecocokan inilah yang merupakan inti dari penemuan kembali informasi.


3.    Banyaknya koleksi bahan pustaka di perpustakaan, sehingga pengguna mudah menentukan informasi yang bagaimana sesuai dengan kebutuhan. Bagaimanapun besarnya dokumen, perpustakaan tidak akan ada artinya jika dokumen yang relevan tidak dapat diketahui tempatnya bila diperlukan, oleh karena itu perpustakaan perlu membangun katalog yang merupakan suatu sistem penemuan kembali informasi (Information Retrieval System).
4.    Menyusun atau menyimpan di rak mempermudah petugas pada khususnya dan mempermudah pengguna mengakses langsung informasi yang terdapat pada bahan pustaka.
5.    Informasi langsung dapat dipecah-pecah menjadi kategori yang relatif tidak banyak. 
6.    Informasi dapat digolongkan berdasarkan kelas ilmu pengetahuan menjadi seri kategori yang disusun secara logis. 
Tujuan dari penentuan tajuk subjek adalah sebagai berikut (Sulistyo Basuki, 2012 : 6.33):
1.    Menyediakan akses berdasarkan subjek ke semua materi yang relevan.
2.    Menyediakan akses subjek ke materi perpustakaan melalui semua prinsip penataan subjek yang sesuai, misalnya melalui aplikasi, proses, topik.
3.    Menyatukan materi dengan subjek yang sama tanpa memandang disparitas atau perbedaan terminologi yang digunakan dalam materi perpustakaan.
4.    Menunjukkan afiliasi diantara berbagai jenis subjek. Afiliasi ditunjukkan bergantung pada kesamaan subjek yang dikaji, metode, atau titik pandang atau aplikasi pengetahuan.
5.    Menyediakan entri ke setiap subjek pada setiap tingkat analisis, mulai dari yang paling umum sampai ke paling spesifik.
6.    Menyediakan entri ke setiap kosa kata yang lazim digunakan oleh kelompok pemakai, awan maupun khusus.
7.    Menyediakan deskripsi formal isi subjek materi perpustakaan dalam wukud istilah yang paling spesifik dan pasti. Istilah yang digunakan dapat berupa kata tunggal (misalnya, JERUK, JERAWAT) ataupun dalam bentuk frasa, misalnya AGAMA DALAM KESUSASTRAAN.

C.    Konsep dan Struktur Tajuk Subjek
Tajuk subjek merupakan titik akses ke cantuman bibliografis, terdiri dari sebuah kata atau frasa yang menunjukkan subjek materi perpustakaan. Secara tradisional, perpustakaan memilih indeks prakoordinasi, yang termasuk di dalamnya adalah Dewey Decimal Classification (DDC), Universal Decimal Classification (UDC), dan Library of Congress Subject Headings.
Tajuk subjek memiliki dua tujuan, yaitu mengenali materi yang saling berhubungan mengenai subjek atau topik tertentu, dan memungkinkan pemakai perpustakaan menemukan materi perpustakaan tentang subjek yang berkaitan. Untuk mencapai kedua tujuan tersebut maka dibentuklah berbagai daftar tajuk subjek.
Oleh karena daftar tajuk subjek harus memilih berbagai istilah untuk sebuah subjek, misalnya kata sapi, lembu, jawi, atau bisa, racun, tuba maka para penyusun menentukan prinsip pemilihan istilah. Prinsip pemilihan istilah ialah sebagai berikut:
1.    Pembaca atau pemakai perpustakaan sebagai focus. Tajuk subjek hendaknya merupakan kata yang akan dicari pemakai katalog. Maka, pemilihan tajuk subjek tergantung pada pengalaman pustakawan.
2.    Kesatuan. Sebuah katalog subjek harus menyatukan di bawah satu tajuk semua buku sepenuhnya mengenai sebuah subjek atau sama sekali tidak menyangkut subjek tertentu. Daftar tajuk subjek menggunakan istilah yang bersifat tidak taksa serta tidak tumpang tindih dengan tajuk subjek lain dalam katalog.
3.    Penggunaan. Tajuk subjek yang dipilih mewakili penggunaan yang lazim yang diperkirakan akan digunakan oleh sekelompok pemakai yang menjadi sasaran buku yang ada di katalog. Pemilihan istilah popular atau ilmiah tergantung pada berbagai pertimbangan. Bagi perpustakaan umum maka tajuk subjek yang dipilih hendaknya merupakan istilah pupoler bukannya istilah ilmiah, misalnya, perpustakaan umum menggunakan istilah BURUNG bukannya ORNITOLOGI.
4.    Kekhasan. Tajuk yang dipilih hendaknya sespesifi mungkin. Tajuk subjek tersebut hendaknya tidak lebih luas daripada topik buku.

D.    Ragam Tajuk Subjek
 Tajuk subjek terdiri dari aneka ragam sebagaimana diuraikan di bawah ini :
1.    Kata benda. Dalam tajuk subjek Bahasa Indonesia digunakan kata benda atau nimina tunggal karena pada dasarnya Bahasa Indonesia tidak mengenal bentuk jamak. Contoh: MANUSIA.
2.    Kata benda majemuk, misalnya: JURU UKUR
3.    Tajuk dibalik, misalnya MANUSIA, ANATOMI  walaupun dalam bentuk bahasa sehari-hari lebih dikenal sebagai ANATOMI MANUSIA. Pembalikan ini untuk mengumpulkan subjek manusia di bawah satu tajuk.
4.    Tajuk dengan penjelas ditulis dalam kurung. Contoh: MANUSIA (KATOLIK); MANUSIA (ISLAM); MANUSIA (TEOLOGI).
5.    Tajuk ajektif. Contoh: MANUSIA PURBA; MANUSIA PRIMITIF.
6.    Tajuk gabungan artinya gabungan dua kata atau lebih. Contoh: KEJAHATAN DAN PENJAHAT.
7.    Tajuk frasa serial, artinya tajuk yang merupakan urutan dalam sebuah subjek. Contoh: HOTEL, LOSMEN, WISMA TAMU, BUNGALOW.
8.    Tajuk frasa yang merupakan ungkapan. Contoh: MANUSIA DALAM AL QURAN.
9.    Bandingan, artinya dua istilah dibandingkan atau dikaitkan dengan manggunakan kata DAN. Contoh: ISLAM DAN KEMISKINAN; GEREJA DAN PEMBANGUNAN.

E.     Pengaruh Penentuan Tajuk Subjek
Di setiap perpustakaan pasti memiliki katalog dan di katalog itu pasti ada tajuk subjeknya. Dalam membuat katalog sudah pasti kita akan menentukan subjeknya dahulu. Dalam menentukan subjek ini, kita tidak boleh menulis sembarangan. Dalam menentukan subjek tersebut sudah ada panduannya dan cara-caranya tersendiri. Panduan membuat tajuk terdapat pada nglo-American Cataloguing Rules bagian kedua juga sudah ada Standar Penemuan Tajuk Entri dikeluarkan oleh Pusat Dokumentasi Informasi Ilmiah serta sudah merupakan Stamdar Nasional Indonesia.
Jika dalam menentukan subjek pada katalog salah, maka ini akan menyesatkan dan menyulitkan pemustaka dalam menemukan bahan pustaka yang dibutuhkan. Namun sebaliknya, jika penentuan subjek yang kita lakukan sudah benar dan menurut acuan, maka ini akan mempermudah pemustaka dalam menentukan bahan pustaka yang dicari. Maka dalam menetukan subjek kita harus hati-hati dan ini membutuhkan ketelitian yang mendalam.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Tajuk subjek secara ringkas adalah sebuah kata atau istilah yang digunakan dalam katalog untuk menyatakan tema atau topik pada bahan pustaka. Dalam menentukan tajuk subjek ini, seorang pustakawan dituntut untuk berhati hati dan lebih teliti dalam menentukan. Karena jika salah dalam menetukan sebuah tajuk subjek, ini akan mengakibatkan pemustaka akan kesulitan dalam menemukan bahan pustaka yang di butuhkan. Sesuai dengan tujuan di buatnya tajuk subjek itu sendiri yang salah satunya adalah menyediakan akses subjek ke materi perpustakaan melalui semua prinsip penataan subjek yang sesuai agar pemustaka ebih mudah dalam mencari bahan pustaka.

B.     Saran
Sebagai seorang pustakawan kita harus cermat dan teliti dalam menentukan tajuk subjek supaya pemustaka tudak tersesat dan susah dalam menentukan bahan pustaka yang dicari.
DAFTAR PUSTAKA

Basuki, Sulistyo. 2010. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka
J.N.B. Tairas dan Soekarman K. 1996. Daftar Tajuk Subjek Untuk Perpustakaan: Edisi Ringkas. Jakarta: Gunung Mulia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar