Rabu, 02 Oktober 2013

Bahasa Alay




BAB I

PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang

Bahasa merupakan ciri khas suatu negara atau wilayah karena bahasa adalah syarat utama dari komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari seperti saat berinteraksi dengan orang lain berhubungan dengan sesama mansyarakat kita membutuhkan sebuah bahasa agar prosesnya berjalan lancar dan membuahkan hasil yang baik. Bahasa sangat beragam di dunia ini karena setiap daerah mempunyai bahasa masing-masing yang berbeda satu sama lain. Negara Indonesia menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa umum atau utama dalam bernegara. Bangsa Indonesia yang terdiri dari banyak pulau atau wilayah, mempunyai berbagai macam bahasa yang berbeda tiap pulau dan daerah yang disebut bahasa daerah.
Semakin berkembangnya waktu, pemakaian bahsa Indoesia dalam kehidupan sehari-hari semakin bergeser dan digantikan dengan pemakain bahasa anak muda atau yang sering disebut dengan istilah bahasa gaul. Bahasa gaul semakin marak di kalangan remaja. Bahkan banyak orang berpendidikan menggunakanan bahasa gaul ini, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Dalam makalah ini. Penulis akan mencoba memaparkan segala sesuatu mengenai gahasa gaul yang digunakan remaja dan mahasiswa perguruan tinggi.

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut:
1.         Apakah pengertian bahasa dan bahasa baku?
2.         Apakah pengertian dan struktur bahasa gaul?
3.         Apakah pengertian bahasa alay?
4.         Bagaimanakah eksistensi bahasa gaul dalan kehidupan sehari-hari?

C.    Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penulis dapat mengambil tujuan sebagai berikut:
1.         Mengetahui bahasa dan bahasa baku.
2.         Mengetahui pengertian dan struktur bahsa gaul.
3.          Mengetahui bahasa alay.
4.         Mangetahui eksistensi bahasa gaul dalan kehidupan sehari-hari.
5.         Mengetahui media yang mempengaruhi perkembangan bahasa gaul.

BAB II

PEMBAHASAN


A.    Pengertian Bahasa dan Bahasa Baku

1.    Bahasa
Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (2005) mengartikan “bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri”.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat (2008), “bahasa adalah sistem lambang bunyi berartikulasi yang bersifat sewenang-wenang dan konvensional yang dipakai sebagai alat komunikasi untuk melahirkan kerasaan dan pikiran”.
Menurut Keraf dalam (Smarapradhipa, 2005) ada dua pengertian bahasa. Pertama, menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol - simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.
Menurut Masnur Muslich (2010:16) dalam Seminar Politik Bahasa Nasional, 25-28 Februari 1975 di Jakarta, antara lain merumuskan bahwa di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai :
a.         Lambang kebanggaan Indonesia.
b.         Lambang identitas nasional.
c.         Pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda latar belakang sosial, budaya, dan bahasa.
d.        Alat perhubungan antarbudaya dan antar daerah.
Abidin, dkk, (2010:3) menyatakan bahwa fungsi utama dari bahasa adalah sebagai media komunikasi. Selain itu, bahasa juga memiliki fungsi lain, di antaranya :
a.    Fungsi ekspresif.
b.    Fungsi estetis.
c.    Fungsi informatif.
d.   Alat fungsional.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah
2.      Pengertian Bahasa Baku
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (2005) “bahasa baku adalah ragam bahasa yang diterima untuk dipakai dalam situasi resmi, seperti dalam perundang-undangan dan surat-menyurat resmi”.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat (2008) “bahasa baku adalah ragam bahasa yang menjadi pedoman pemakaian dengan ditandai oleh kelengkapan bentuk kata dan struktur dalam kalimat dengan mengindahkan kaidah-kaidah tata bahasa”.
 Bahasa baku biasanya digunakan pada :
a.    Komunikasi resmi (tertulis), seperti: surat - menyurat resmi, pengumuman resmi, undang-undang, dan lain-lain.
b.    Wacana teknis, seperti: laporan, karya ilmiah, karya tulis, dan lain-lain.
c.    Bicara di depan umum, seperti: ceramah, pidato, dan lain-lain.
d.   Bicara dengan orang yang lebih tua atau yang dihormati.

B.     Bahasa Gaul

1.      Pengertian Bahasa Gaul
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat (2008) “bahasa gaul artinya dialek bahasa Indonesia nonformal yang digunakan oleh komunitas tertentu atau di daerah tertentu untuk pergaulan”. Saat ini bahasa prokem sudah menjadi umum digunakan dalam percakapan sehari-hari, kehidupan sosial, media elektronik seperti TV dan radio, jejaring sosial. Bahkan,karena seringnya dipakai   pada media tulis seperti di pengumuman-pengumuman nonformal dan malajah remaja, kadang-kadang dapat disimpulkan bahwa bahasa prokem atau bahasa gaul adalah bahasa utama untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari yang bersifat nonformal. Dan akan merasa canggunng bahkan aneh bila dalam percakapan sehari-hari menggunakan bahas Indonesia yang formal.

2.      Struktur Bahasa Gaul
Stuktur dari bahasa gaul sendiri sebenarnya tidak jauh beda dengan bahasa aslinya  (bahasa Indonesia formal). Bedanya hanya ciri khas dari bahasa gaul itu sendiri. Bahasa gaul itu terdengar lebih lincah, kreatif, dan singkat. Bahasa gaul atau prokem berarasal dari bahasa Indonesia formal yang diperpendek atau dipersingkat dan beberapa diganti huruf vokalnya.
Sebenarnya ada banyak kata - kata gaul, namun di makalah ini penulis akan memaparkan sebagian kata-kata gaul yang biasa digunakan oleh remaja-remaja zaman sekarang. Sebagai contoh seperti berikut :
a.    udah atau dah
Berasal dari kata “sudah” yang dalam pengucapannya dipersingkat atau diperpendek menjadi “dah, dan udah
Contoh :
Kamu dah makan? (kamu sudah makan?)
Ya udah  kalau gitu.(ya sudah kalau begitu?)
b.    kan
Berasal dari kata “bukan” yang dalam pengucapannya hanya diambil tiga huruf di belakang.
Contoh:
Makanannya enak kan? (makanannya enak bukan?)
Baju ku bagus kan? (baju saya bagus bukan?)
c.    kok
Berasal dari kata “kenapa” yang diubah menjadi kok agar lebih singkat diucapkan.
Contoh:
Kok terlambat? (kenapa terlambat?)
Kamu kok nangis? ( kamu kenapa nagis?)
d.    gue
Gue dalam bahasa formalnya adalah aku, diubah supaya terdengar lebih akrab dan asik.
Contoh:
Gue lapar. (aku lapar)
Gue lagi sibuk. (aku sedang sibuk)
e.    lo atau loe
Lo atau Loe dalam bahasa formalnya adalah kamu.
Contoh:
Lo itu siapa? (kamu siapa)
Lo itu gag asik?(kamu itu tidak asik)
f.      enggak
Enggak berasala dari kata tidak.
Contoh:
Gue enggak tau. (aku tidak tau)
Aku enggak ngrepotin? (aku tidak meropotkan?)
g.    lho
Kata lho disini untuk menyatakan keheranan.
Contoh:
Lho, kok kmu nangis? (kenapa kamu nangis?)dengan ekspresi heran
Lho, kok dia ada disini? (kanapa dia ada di sini) dengan ekspresi terkejut
h.    nih
Nih adalah kependekan dari ini
Contoh:
Nih, baju kamu yang aku pinjam kemarin. (ini baju kamu yang aku pinjam kemarin)
Nih buku mu. (ini buku mu)
i.      tuh
Tuh adalah kependekan dari kata itu.
Contoh:
Tuh buku mu jatuh. (itu buku kamu jatuh)
Lihat tuh,gara-gara kamu semuanya jadi berantakan. (lihat itu, gara-gara kamu semuanya menjadi berantakan)
j.      yah
Yah adalah kata untuk menyakatan ekspresi penyasalan
Contoh:
Yah, bukunya jatuh semua.
Yah, terlambat datang.
k.    emang
Emang adalah kependekan dari kata memang.
Contoh:
Emang tu semua salah kamu. (memang itu semua salah kamu)
l.      temen
Temen berasal dari kata teman, dengan huruf a diganti dengan huruf e.
Contoh:
Kenalin, ini temen aku, (perkenalkan, ini teman saya)
Itu temen kamu? (itu teman kamu)
m.  sebenernya
Sebenernya berasal dari kata sebenarnya, denag huruf a diganti gengan huruf e.

Contoh:
Sebenernya aku enggak tau apa-apa. (sebenarnya aku tidak tau apa-apa)
n.    galau
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), galau adalah kacau atau keributan. Namun di kalangan remaja galau bukan hanya bermakna keributan. Galau bisa diartikan sedih, gundah, bahkan kacau.
Contoh:
Tanpa mu aku galau. (tanpa kamu hidup ku akan dipenuhi dengan kesedihan)
Aku lagi galau. ( aku sedang sedih)

C.    Bahasa Alay

Menurut Koentjara Ningrat (2012) “alay adalah gejala yang dialami pemuda-pemudi Indonesia, yang ingin diakui statusnya di antara teman-temannya. Gejala ini akan mengubah gaya tulisan dan gaya berpakain sekaligus meningkatkan kenarsisan”. Jadi dapat disimpulkan bahwa bahasa alay adalah bahasa yang digunakan oleh remaja agar statusnya diakaui oleh teman-temannya.
1.    Bahasa dan tulisan alay dalam kehidupan sehari-hari
Berikut contoh tulisan-tulisan alay yang belakangan ini sedang marak-maraknya digunakan.
Istilah  asal
Penulisan alay
serius
cius, cyus,
cyust, cyuzt
demi apa
mi apa ,
mi apah
sungguh
cungguh
bingung
binun
aku
akoo,
akyuh,
akooh
kamu
kamoo,
kamyuh
semangat
cemungut,
cumungut
 bener
masya
masa’
terima kasih
ma’acih,
sama siapa
ma capa
sama-sama
macama,
cama-cama
beneran
benelan
enelan
 iya
ea, ia
yupz
 apa
apah
sangat
badai, beudh
banyak alas an
alibi
sumpah
cumpah, suer
Dalam penulisan kata-kata alay, kebanyakan huruf “S” diganti dengan “C” dan huruf “I” diganti dengan “Y” atau “E”.
Selain tulisan alay, ada juga ekspresi alay. Yaitu suatu ekspresi yang diungkapkan dengan mengeluarkan kata-kata alay. Sebagai contoh:
a.    Istilah  untuk menyatakan kekaguman
1)   Wow!
2)   Doble  wow!
b.    Istilah untuk menyatakan sindiran atau cemooh
1)   Kamseupay
Yang kepanjangannya adalah kampungan sekali udik payah. Ini istilah untuk orang-orang yang norak dam kampungan.
2)   Trus gue harus bilang wow gitu?
Istilah ini untuk menyatakan “apakah aku harus kagum”?. Biasanya untuk meyindir orang yang suka menunjuk-nunjukkan sesuatu yang dia punya.
c.    Istilah untuk menyatakan keraguan
1)   Cius?mi apa?
Istilah ini berasal dari kata “serius? Demi apa?”. Biasanya istilah ini digunakan untuk menyatakan keraguan tentang suatu hal.
2.    Tulisan alay dalam situs jejaring sosial
Di dalam situs jejaring sosial seperti di facebook maupun twitter, seringkali didapati atau ditemukan seorang pengguna dengan nama-nama yang tulisannya tidak jelas atau bahkan susah sekali untuk dibaca.
a.    Nama alay dalam jejaring sosial :
1)      AkooIngint DieManjjaCayyangClamana
2)      EchaSagiitta Sii CeweRemoj’s
b.    Tulisan dengan huruf besar kecil
1)      haLoo ceMua…. jAngAn lUPa LikE StatUs Akoo YeaH!!
2)      hRus SabbaR NunGgu CorE…CemUnguT!
c.    Tulisan dengan kombinasi huruf dan angka
1)      Peng3n ket3mu di4…k4ng3n…
2)      M3t p4gie cemu4…..

Semakin bertambahnya waktu semakin bertambah juga bahasa gaul dan alay yang muncul sehingga kosa katanya pun semakin banyak.

D.    Eksistensi Bahasa Gaul

Menurut Riskia Chandra Widianti (2012) “Di zaman sekarang ini pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar kian menurun. Ditambah lagi dengan masuknya istilah-istilah dan bahasa-bahasa asing yang tidak mungkin kita tolak”. Tentu saja media televisi, radio, koran, majalah, tabloid, dan jejaring sosial menjadi faktor utama pendukung fenomena ini. Fonomena ini semakin kelihatan pada bahasa yang digunakan anak-anak muda zaman sekarang. Munculah istilah bahasa gaul, bahasa alay, dan sebagainya. Film-film impor juga turut mendukung fenomena ini. Padalah dunia perfilman harusnya menjadi pondasi dalam berkomunikasi, sehingga bisa dikatakan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar semakin terkalahkan dengan munculnya bahasa gaul dan bahasa alay.

E.     Media yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Gaul

Menurut Riskia Chandra Widianti (2012) “Media sangat berpengaruh dalam perkembangan bahasa gaul, terutama situs jejaring sosial”. Jejaring sosial kebanyakan penggunanya adalah remaja. Para remaja biasanya menulis di jejaring sosial dengan bahasa-bahasa gaul yang kemudian akan dilihat oleh pengguna lain dan tulisan itu kemungkinan besar akan ditiru. Selain remaja, jejaring sosial juga dipenuhi oleh anak-anak sekolah menengah dan sekolah dasar. Padahal di umur-umur seperti itu, seharusnya mereka belajar mengenai pengguaan bahasa Indonesia yang benar baik dalam lisan maupun tulisan. Namun, di jejaring sosial, mereka sudah dicekoki dengan kata-kata gaul yang seharusnya tidak mereka pakai di umur mereka. 

BAB III

PENUTUP


A.    Kesimpulan

Remaja sekarang lebih banyak yang menggunakan bahasa gaul daripada bahasa Indonesia yang formal. Itu terjadi karena mereka menilai jika menggunakan bahasa Indonesia formal akan merasa canggung dan mereka juga merasa lebih asik dan samtai jika menggunakan bahasa yang non formal dalam percakapan sehari-hari. Pekambangan bahasa gaul itu sendiri sebagian besar dipengaruhi oleh situs jejaring sosial.

B.     Saran
Sebaiknya lebih diadakan pemahaman mengenai penggunaan bahasa Indonesia yang benar dalam kehidupan sehari-hari, dan mulailah dari diri sendiri.

DAFTAR PUSTAKA


Masnur Muslich. 2010. Bahasa Indonesia pada Era Globalisasi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Pusat Bahasa Departeman Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 3. Jakarta: Balai Pustaka.
Pusat Bahasa Departeman Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 4. Jakarta: Gramedia Pustaka Jaya.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar